Jakarta, Kurenah.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan pentingnya tegaknya hukum dalam kasus yang sedang diselidiki.
Ia mengungkapkan ada beberapa pihak yang mencoba mengaitkan penyelidikan tersebut dengan politik, namun ia dengan rendah hati siap menjalani proses hukum yang berlaku sebagai warga negara biasa.
Syahrul mengatakan, ada beberapa pihak menghubungkan proses hukum ini dengan aspek politik. Meskipun ada berbagai pendapat seperti itu, sebagai warga negara biasa, saya akan menghadapi setiap rintangan dengan kerendahan hati.
“Saya berharap bahwa ke depannya hukum akan ditegakkan dengan benar, “ujar Syahrul.
Menteri dari partai NasDem ini juga menegaskan sikapnya untuk bersikap kooperatif dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meskipun begitu, ia menjelaskan bahwa ia tidak dapat memenuhi panggilan KPK pada hari itu karena tengah menghadiri pertemuan para Menteri Pertanian G20 di India.
Selain itu, Syahrul juga merencanakan kunjungan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Korea Selatan untuk memperkuat kerjasama dalam modernisasi pertanian dan fasilitasi pasar ekspor pertanian. Ia telah mengajukan permohonan pemanggilan ulang pada tanggal 27 Juni 2023.
Syahrul juga mengajak publik untuk menghormati proses yang sedang berjalan dan tidak menyimpulkan sebelum ada informasi resmi dari KPK.
Di sisi lain, KPK telah menetapkan jadwal pemanggilan ulang untuk Syahrul pada tanggal 19 Juni 2023. Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, berharap agar Syahrul dapat hadir sesuai jadwal tersebut. (*)
