KURENAH.COM – Warga Padukuhan Jati meninggal dunia di RS Sardjito, Yogyakarta, dan dinyatakan positif terjangkit antraks, Dinas terkait sedang melakukan penyelidikan untuk menelusuri penyebaran penyakit tersebut.
Diduga warga tersebut terinfeksi antraks setelah mengonsumsi daging ternak yang sakit.
Penyebaran antraks di Gunungkidul telah menarik perhatian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes). Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, berdasarkan data Kemenkes, terdapat tiga orang yang meninggal karena antraks di Kapanewon Semanu, Gunungkidul.
Meskipun tiga orang tersebut dilaporkan meninggal akibat antraks, informasi tersebut masih perlu dikonfirmasi ulang karena ada satu kasus yang masih menjadi tersangka dan dua kasus dengan gejala antraks.
Kemenkes berencana melakukan penyelidikan epidemiologis terkait antraks di Gunungkidul untuk mengungkap asal-usul virus antraks yang dapat menginfeksi ternak warga.
Menurut Siti, virus antraks umumnya dapat menular ke sapi saat sapi tersebut memakan rumput di daerah yang terdapat spora virus antraks di tanahnya. Virus antraks memiliki daya tahan yang kuat di dalam tanah dan sulit untuk mati. (*)