KURENAH.COM – Pulau adalah massa daratan yang dikelilingi oleh air, yang memiliki luas wilayah yang lebih kecil daripada benua. Di seluruh dunia, terdapat banyak pulau dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Mulai dari pulau yang sangat besar hingga pulau yang begitu kecil, sehingga tidak memiliki nama. Jumlah penduduk di setiap pulau juga bervariasi.
Beberapa pulau bahkan tidak dihuni oleh manusia. Namun, apakah Anda tahu pulau mana yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia?
Pulau Santa Cruz del Islote, terletak di lepas pantai Kolombia, memegang gelar sebagai pulau terpadat di dunia. Pulau ini memiliki jumlah penduduk sekitar 500 orang, meskipun wilayahnya hanya sebesar satu hektar.
Santa Cruz del Islote sebelumnya tidak berpenghuni selama sekitar 150 tahun. Namun, kemudian penduduk mulai pindah ke pulau ini dan membangun rumah. Mereka juga memperluas pulau dengan menggunakan sumber daya yang mereka dapatkan dari laut, seperti kerang, pasir, batang pohon, dan sampah.
Pada tahun 2017, pulau Santa Cruz del Islote memiliki 97 rumah dan 47 keluarga tetap. Namun, perkiraan terbaru menunjukkan bahwa penduduk tetap pulau ini kini sekitar 500 orang.
Pulau ini didominasi oleh penduduk muda, di mana sekitar 65 persen dari mereka berusia di bawah 18 tahun. Kepadatan penduduk yang tinggi membuat pulau ini tidak memiliki tempat untuk pemakaman, sehingga jika ada anggota keluarga yang meninggal, mereka dimakamkan di pulau lain.
Sebelumnya, penduduk pulau ini mengandalkan satu generator diesel untuk listrik yang hanya digunakan pada malam hari. Namun, pada tahun 2015, pemerintah memasang panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Meskipun pulau Santa Cruz del Islote hanya memiliki satu sekolah yang hanya mencakup kelas hingga 10, bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan, mereka harus pergi ke pulau lain.
Selain Santa Cruz del Islote, ada juga beberapa pulau lain yang memiliki jumlah penduduk yang padat di dunia.
Menurut World Atlas, berikut adalah daftar 10 pulau terpadat di dunia:
Santa Cruz del Islote di Kolombia, Ap Lei Chau di Hong Kong, Pulau Migingo di Afrika, Ile de Fadiouth (Fadiouth) di Senegal, Pulau Malé di Maladewa, Pulau Ebeye di Kepulauan Marshall, Pulau Bungin di Indonesia, Ilha de Moçambique di Mozambik, Manhattan (New York City) di Amerika Serikat, dan Pulau Lagos di Nigeria.
Sebagian besar dari pulau-pulau ini memiliki tempat wisata yang mendukung sektor pariwisata dan perekonomian mereka. Namun, beberapa pulau juga menghadapi masalah seperti kurangnya fasilitas sosial, perselisihan batas, ketidakamanan, dan pengangguran. (*)