KURENAH.COM – Egi Syafride, anak muda asal Ampang Kualo, Kota Solok, Sumatera Barat, telah sukses sebagai pemimpin baru di industri bus. Usahanya, Bus Palala, yang beroperasi di lintasan Sumbar-Jakarta-Bandung, berhasil meraih popularitas dalam waktu singkat.
Dalam dua tahun, armada bus Palala terus bertambah, menjadi pilihan utama masyarakat Sumbar.
Tidak berhenti di situ, PT Putra Transindo Mulya, perusahaan di bawah naungan Egi, akan segera meluncurkan divisi baru bernama Malala yang khusus untuk pariwisata. Bus Palala sendiri dikenal menggunakan sasis Mercedes-Benz 1526 dengan karoseri dari Laksana dan Adiputro.
Mutia: Pionir Muda di Sumatera Barat
Perusahaan otobus lainnya, yakni MPM. Pemimpinnya Mutia, yang juga pendatang baru yang sukses di Sumatera Barat. Dengan kantor pusat di jalan by-pass Padang, dekat dengan Semen Padang Hospital, bus MPM terus berkembang pesat. Armada mereka menggunakan sasis Hino dan Mercedes-Benz.
Setiap hari, MPM dapat memberangkatkan hingga tujuh armada, menjadi pilihan favorit masyarakat untuk perjalanan Jakarta-Sumbar. Mutia menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya, menunjukkan bahwa anak muda mampu mengelola perusahaan otobus yang penuh tantangan.
Ervinda: Pemimpin Muda di Jawa Tengah
Di Jawa Tengah, Ervinda memimpin perusahaan otobus Efisiensi yang berbasis di Kebumen. Perusahaan ini bergerak dalam transportasi darat dan jasa pengiriman. Selain layanan reguler, Efisiensi juga memiliki armada pariwisata, PO Tividi.
Meskipun awalnya kurang paham tentang bisnis bus, Ervinda yang lulusan Australia dengan disiplin ilmu marketing, menerima tanggung jawab besar dari ayahnya, Teuku Erry Rubiamsyah. Ervinda menjadi direktur PT Efisiensi Putra Utama pada Maret 2022 setelah menyelesaikan kuliah di Melbourne.
Dalam wawancara di kanal YouTube Efisiensi Official, Ervinda mengungkapkan bahwa dunia bus adalah sesuatu yang baru baginya. “Kuliah di Australia memberikan saya perspektif yang berbeda dalam analisis dan marketing,” ujar Ervinda.
Kisah sukses Egi Syafride, Mutia, dan Ervinda menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk memimpin dan mengembangkan perusahaan otobus.
Dengan dedikasi dan semangat belajar, mereka berhasil mengatasi tantangan dan menciptakan inovasi dalam industri transportasi darat di Indonesia. (*)