KURENAH.COM – Pembangunan fly over Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang Padang dengan Kabupaten Solok sudah menjadi keharusan dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Fly over itu sudah mendesak, sebab ruas jalan Sitinjau Lauik ini, setiap hari macet. Lama perjalanan ke Solok bisa tujuh jam, padahal jaraknya dekat.
Apalagi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono juga telah menyetujui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Fly Over Sitinjau Lauik.
Jalan Nasional Sitinjau Lauik itu, urat nadinya Sumatera Barat. Begitu juga jalan Silaing, yang menghubungkan Padang-Bukittinggi, yang saat ini masih dalam perbaikan, setelah putus dihantam banjir bandang.
Namun kini, jalan yang menghubungkan Padang-Bukittinggi itu tidak bisa dilalui, setelah putus total dihantam banjir bandang, beberapa hari lalu. Alternatifnya via Malalak dan Sitinjai Lauik.
Nah di situlah letak kemacetannya, pengendara dan pengemudi lebih memilih lewat Sitinjau Lauik, bila bepergian ke Bukitinggi. Akibatnya kendaraan kecil dan besar menumpuk di Sitinjau Lauik.
Selain itu, Jalan Sitinjau Lauik, juga sangat rawan, tiap sebentar longsor.
Solusinya? fly over harus disegerakan.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, beberapa waktu lalu mengatakan Pemprov segera menyelesaikan revisi RTRW Sumbar, serta mendorong percepatan izin kawasan hutan dari Kementerian LHK.
Menteri PUPR telah menyetujui Prakarsa Pengusahaan KPBU Fly Over Sitinjau Lauik. Segela kelengkapan dokumen dan studi kelayakan pengusahaan KPBU Fly Over Sitinjau Lauik dikirim oleh Dirut PT Hutama Karya (HK) selaku pimpinan Konsorsium PT HK Infrastruktur (HKI) pada 31 Maret 2023.
Setelah melakukan tahapan value engineering bersama Kementerian PUPR, KNKT, Bappeda, Dinas BMCKTR, Dinas LH, Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan Sumatera Barat, serta lembaga terkait lainnya.
Kemudian, dalam surat persetujuan Menteri PUPR, terdapat beberapa poin yang perlu ditindaklanjuti, agar permintaan Presiden RI untuk memancang tiang pertama (groundbreaking) Fly Over Sitinjau Lauik. Rencananya pemancagan awal pada Desember 2023.
Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tandanya, padahal sudah pertengahan awal Juli 2024, pemancang tiang pertama itu juga belum dilakukan. Lalu, bagaimana progres fly over itu?. Hanya pemerintah yang tau. (*)