Teror Brutal, Pelemparan dan Penembakan Kaca Bus Sumbar Ancam Keselamatan Penumpang

Teror Brutal, Pelemparan dan Penembakan Kaca Bus Sumbar Ancam Keselamatan Penumpang
Pelemparan kaca bus.

KURENAH.COM – Akhir-akhir ini, bus-bus di Sumatera Barat sering kali menjadi sasaran teror pelemparan kaca. Kasus terbaru menimpa bus NPM yang dikenal dengan julukan Tuan Muda, dimana kaca depannya rusak parah dan batu bahkan menghantam kaca pemisah antara penumpang dan kru.

Meskipun tidak ada korban luka dalam kejadian ini, serangan terhadap bus tidak pandang bulu terhadap merek atau perusahaan otobus mana pun. Para pelaku yang melakukan tindakan ini tampaknya tidak menyadari bahwa aksi mereka dapat membahayakan nyawa sopir dan penumpang.

Insiden terbaru yang lebih serius terjadi pada bus Putra Remaja yang ditembak oleh orang tak dikenal di daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dampak dan Biaya Perbaikan

Berapa biaya dan waktu yang diperlukan untuk memperbaiki kaca bus yang dilempar atau dirusak? Menurut Export Manager Karoseri Laksana, Werry Yulianto, durasi perbaikan kaca bus bagian depan dan samping tidak memakan waktu lama.

Baca Juga  Debut Sensasional, Karoseri Laksana Luncurkan Bus Suite Class Bermesin Depan di GIIAS BSD Tangerang

Perbaikan kaca depan lebih cepat karena menggunakan karet kaca, sementara kaca samping menggunakan sealant kaca yang membutuhkan waktu sekitar 4-6 jam untuk mengering sebelum bisa digunakan kembali. “Kalau hanya penggantian kaca, hanya butuh waktu beberapa jam saja,” jelas Werry yang dikutip dari Kompas.com.

Biaya perbaikan kaca juga berbeda tergantung pada bagian yang rusak. Kaca samping, yang ukurannya lebih kecil, lebih murah dibandingkan kaca depan. “Kisaran harga perbaikan untuk kaca bus bagian depan sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta. Sementara itu, karena kaca samping bervariasi, jadi tergantung ukuran,” tambah Werry.

Baca Juga  Informasi Penting bagi Sopir Bus Padang-Jakarta, Tol Jakarta-Tangerang Mulai Juli Ini Diperbaiki, Waspadai Kemacetan

Imbauan kepada Pelaku
Para pelaku tindakan jahil ini harus menyadari bahwa aksi mereka mendatangkan kerugian besar bagi pemilik dan pengusaha bus. Anehnya, para pelaku tak pernah tertangkap meski kejadian ini berulang-ulang terjadi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *