Jakarta, Kurenah.com – Polri membeli pesawat Boeing 737-800 NG bekas dengan beberapa alasan. Pertama, alasan utama adalah pagu anggaran yang terbatas.
Anggaran yang dialokasikan untuk membeli pesawat baru tidak mencukupi, sehingga Polri memilih untuk membeli pesawat bekas. Pagu anggaran Polri untuk pengadaan pesawat baru sebesar Rp1 triliun.
Alasan lainnya adalah pengadaan pesawat tersebut bersifat mendesak. Jika Polri membeli pesawat baru, proses produksinya akan memakan waktu minimal dua tahun sejak proses pemesanan.
Dalam konteks kebutuhan mobilisasi menjelang Pemilu 2024, pengadaan pesawat menjadi sangat penting, sehingga membeli pesawat bekas menjadi solusi yang lebih cepat.
Selain itu, pesawat tersebut dibutuhkan untuk operasional anggota Polri dalam situasi kerawanan dan gangguan keamanan. Pesawat akan digunakan untuk supervisi, angkutan pasukan, distribusi bantuan kemanusiaan, dan angkutan logistik barang.
Penggunaan pesawat milik Polri memungkinkan Polri untuk lebih fleksibel dan cepat dalam merespons situasi darurat. Selain itu, penggunaan pesawat milik sendiri juga lebih efisien secara finansial.
Harga pesawat Boeing 737-800 NG bekas tersebut sebesar Rp 664.385.300.000. Sisanya, sebesar Rp330.964.700.000, digunakan untuk modifikasi kabin atau kargo, sparepart pemeliharaan selama satu tahun, asuransi penerbangan, pelatihan pilot, pramugari, dan teknisi, serta persiapan pendampingan dan pengadaan perlengkapan operasional kru pesawat. (*)
