Kementerian Agama akan Ambil Alih Ribuan Santri Pondok Pesantren Al-Zaytun

Kementerian Agama akan Ambil Alih Ribuan Santri Pondok Pesantren Al-Zaytun
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Bandung, Kurenah.com – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan keprihatinan terhadap keberadaan Pondok Pesantren Al-Zaytun, dan Kementerian Agama akan mengambil alih ribuan santri di pondok pesantren tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan Ridwan Kamil setelah menghadiri Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) di Sleman, DIY, Rabu (5/7/2023).

Ridwan menyebutkan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, harus sesuai dengan Pancasila. Oleh karena itu, tidak boleh ada ideologi yang merongrong Pancasila, termasuk dalam praktik beragama Islam.

“Dalam Islam kita, kita sudah sepakat sebagai ahlussunnah waljamaah, sehingga tidak boleh ada fatwa atau fikih yang bertentangan dengan kesepakatan yang telah ada,” ucapnya, seperti yang dikutip oleh Kompas TV Yogyakarta.

Baca Juga  Tuntas! Seluruh Pelajar Baru di Solsel Sudah Terima Seragam Gratis

Menurut Ridwan, keberadaan Pondok Pesantren Al-Zaytun memang menyebabkan kekhawatiran, dan tindakan telah diambil sebagai langkah penyelesaiannya.

“Nah, Al-Zaytun ini memang menimbulkan kekhawatiran, dan sesuai dengan harapan masyarakat, kita sudah mengambil tindakan,” katanya.

Ridwan juga menyebut bahwa Panji Gumilang, pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun, telah ditindaklanjuti oleh Bareskrim dan aset-asetnya telah dibekukan karena melibatkan jumlah yang besar.

“Selain itu, ribuan santri di pondok pesantren tersebut akan dikelola oleh Kementerian Agama, karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus terus belajar,” ujarnya.

“Namun tentunya, mereka akan belajar dengan pola dan kurikulum yang sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat.”

Baca Juga  Kernet Angkot Itu Sukses Sabet Gelar Profesor di Universitas Padjajaran

Ridwan juga menyatakan bahwa kondisi di Jawa Barat saat ini masih kondusif.

“Jawa Barat dalam kondisi kondusif, dengan kepemimpinan gubernur yang aktif sehingga situasi sosial masyarakat tidak banyak mengalami dinamika yang tidak perlu menjelang Pemilu 2024,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *