Tragedi Pesawat Gran Caravan di Papua: Ditemukan Hancur Terbakar, Evakuasi Korban Tertunda

Tragedi Pesawat Gran Caravan di Papua: Ditemukan Hancur Terbakar, Evakuasi Korban Tertunda
Pesawat Gran Caravan hancur dan terbakar di hutan Papua. | Foto istimewa/detik.com

Papua, Kurenah.com – Pesawat Gran Caravan milik maskapai Semuwa Avisiasi Mandiri (SAM) Air dengan nomor penerbangan PK-SMW ditemukan dalam kondisi hancur dan terbakar, setelah mengalami kecelakaan di wilayah Pegunungan Papua, Jumat (23/6/2023).

Laksda TNI Julius, Kapuspen TNI, mengonfirmasi pesawat tersebut berhasil ditemukan oleh helikopter Intan Perkasa PK IWF Belt 206 yang dipiloti oleh Kapten Hadi pada pukul 16.32 WIT.

Pesawat Gran Caravan ditemukan berada di koordinat South 03.90732⁰ dan East 139.43141⁰, tepatnya di Kampung Mabualem, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo. Sayangnya, pesawat tersebut ditemukan dalam keadaan hancur dan terbakar.

Sebelum kecelakaan terjadi, pesawat yang dipiloti oleh Kapten Hari Permadi dengan Levi Murib sebagai co-pilot lepas landas dari Kabupaten Wamena dengan tujuan Bandara Elelim Kabupaten Yalimo pada pukul 10.23 WIT.

Baca Juga  Kantor Afdeling Kebun TGP PTPN2 Dibakar OTK

Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Elilim menuju Bandara Poik, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, dengan empat penumpang di dalamnya, ungkap Julius.

Pesawat tersebut mengangkut empat penumpang, yaitu Bartolomeus (34), Ebeth Hlelerohon (29), Domina Helerohon (17), dan Kilimputni (20).

Pada pukul 12.30 WIT, petugas Air Traffic Controller (ATC) melaporkan pesawat tersebut hilang kontak dan tidak terdeteksi di radar.

Selain penumpang, pesawat juga membawa sejumlah persediaan seperti 500 kg beras, 20 kg gula, 73 kg barang campuran, dan 75 kg karton.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya Henri Alfiandi, menjelaskan tim evakuasi belum dapat menuju lokasi kejadian karena adanya kondisi cuaca yang buruk. Rencana evakuasi akan dilaksanakan pada pagi hari, tanggal 24 Juni 2023, jelasnya dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat.

Baca Juga  Cuaca Ekstrim, Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir di Pasaman Barat

Henri menambahkan Basarnas akan mengirimkan tim terpadu yang terdiri dari 10-15 orang untuk melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang pesawat yang telah ditemukan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *