Mengenal Sejarah Ponpes Al-Manaar dan Wisata Religi di Batuhampar

Ponpes Al Manaar
Ponpes Al-Manaar di Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

KURENAH.COM – Pendidikan sudah berlangsung sepanjang sejarah manusia hidup di muka bumi, dan mengalami berbagai perkembangan serta perubahan di dalamnya.

Pendidikan Islam yang diperoleh masyarakat Indonesia dibawa oleh para pedagang muslim dari Arab, Persia, dan juga India sekitar abad ke-7.

Proses Islamisasi berlangsung melalui perdagangan, perkawinan, tasawuf, politik, seni dan budaya. Penyebaran Islam melalui jalur pendidikan berlangsung sebagai proses pembelajaran yang terstruktur.

Dalam perkembangannya pendidikan dan pengajaran agama Islam di Indonesia telah berlangsung dalam bentuk pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan Islam secara formal umumnya berlangsung di pondok pesantren, madrasah maupun sekolah umum.

Pesantren sebagai salah satu bentuk pendidikan Islam yang sangat kental dengan muatan ajaran agama Islam sebetulnya telah ada sejak zaman dulu sekitar abad 16 dan masih ada hingga masa sekarang.

Baca Juga  Masjid Raya Islamic Centre Dibangun, Ini Apresiasi Bupati pada IKAPS

Awalnya pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam yang sederhana dan menerapkan sistem pendidikan tradisional bernama halaqah, yakni proses pembelajaran dengan posisi para murid (santri/orang siak) duduk mengelilingi guru (syekh/ustad) untuk mengaji Alquran dan kitab kuning.

Konten utama yang diajarkan kepada murid/santri tidak terlepas dari Alquran dan Hadist yang menekankan nilai-nilai kehidupan yang berpedoman pada ajaran islam.

Demi menjaga eksistensi, pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan islam yang telah lama ada perlahan bertransformasi menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan zaman.

Pesantren turut melakukan berbagai inovasi dan perbaikan kurikulum, proses pembelajaran, tenaga pengajar dan lain sebagainya.

Baca Juga  Peredaran 54,1 Kg Ganja Digagalkan Polres Limapuluh Kota, Pelakui Dikendalikan Napi Nusa Kambangan

Salah satu pondok pesantren tertua di Sumatra Barat yang sudah ada sejak abad ke-18 dan masih eksis hingga hari ini yaitu Pondok Pesantren al-Manaar, di Nagari Batuhampar, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *