Limapuluh Kota, Kurenah.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, meninjau lokasi pembangunan jalan penghubung wilayah Akabiluru, Lima Puluh Kota dengan Tilatang Kamang, Agam, Rabu (20/9/2023).
Pembukaan akses jalan ini diyakini berdampak positif bagi sektor ekonomi dan pendidikan masyarakat di kedua wilayah.
“Panjang jalan ini nantinya sekitar 7 kilometer. Ini akan berdampak positif di banyak lini, terutama sekali bagi ekonomi masyarakat. Seperti di Akabiluru ini, aktivitas ekonominya sangat bagus, ada perternakan, perkebunan, bahkan budidaya madu galo-galo juga berkembang di sini,” kata Gubernur saat peninjauan di Nagari Sungai Balantiak, Akabiluru.
Selain itu, kata Gubernur, pembukaan jalan ini juga akan menghubungkan dua Sekolah Menegah Kejuruan yang berada di masing-masing wilayah, yaitu SMK IT di Kamang dan SMK Kesehatan Negeri Akabiluru. Sehingga, terbuka peluang bagi anak-anak Kamang dan sekitarnya untuk bersekolah di SMK Kesehatan Negeri Akabiluru, begitu pun sebaliknya bagi anak-anak Akabiluru untuk bersekolah di SMK IT Kamang.
“Karena banyak manfaatnya bagi masyarakat, tentu kita akan upayakan sesegera mungkin merealisasikan jalan penghubung Akabiluru-Kamang ini. Kita sudah bawa dinas terkait untuk memulai kajian atas rencana ini. Di samping itu, tentu kita berharap agar masyarakat mendukung penuh rencana pembangunan jalan ini. Terutama sekali terkait lahan yang akan dilalui nantinya oleh jalan ini,” ucap Gubernur.
Selain rencana pembangunan jalan, Gubernur Mahyeldi juga meninjau lokasi rencana pembangunan jembatan di Sungai Batang Lamposi, yang menghubungkan Nagari Sungai Balantiak dengan Nagari Sariak Laweh yang merupakan lokasi berdirinya SMK Kesehatan Negeri Akabiluru.
Jembatan ini penting dibangun untuk memangkas rute tempuh antar kedua nagari, serta lebih memudahkan siswa untuk menuju ke SMK Kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Nagari Sungai Balantiak, Dedi Henidal, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Sumbar, yang telah meninjau lokasi rencana pembangunan jalan serta jembatan di nagari tersebut. Ia meyakini, taraf kehidupan warga Akabiluru, khususnya warga Sungai Balantiak, akan meningkat dengan hadirnya dua sarana publik tersebut.
Selain itu, Dedi juga menyampaikan, besar harapan warga agar normalisasi Batang Lamposi di kawasan tersebut juga dilakukan. Sebab berkaca pada pengalaman sebelumnya, naiknya air Batang Lamposi telah menyebabkan kerugian pada area pertanian, perkebunan, dan perternakan warga. Bahkan sampai memutus jembatan lama yang dulu menghubungkan Sungai Balantiak dengan Sariak Laweh. (*/gp)