Pasaman, Kurenah.com – Masyarakat Pasaman dihebohkan perihal beredarnya video asusila antara seorang pria dengan wanita yang diduga bukan suami istri.
Wajah pria pada video berisi konten tak senonoh ini, diduga kuat sangat mirip dengan salah seorang dosen di Pasaman berinisial “EW”.
Video yang beredar lewat aplikasi whatsApp dan masenger di tengah warga tersebut, ternyata berisi rekaman amoral antara “EW” dengan seorang perempuan yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
Tak ayal, merebaknya video yang dilakukan seorang publik figur tersebut, sontak membuat masyarakat setempat terkejut.
Lebih mengejutkannya lagi adalah, pria yang ada dalam video tersebut dikenal juga sebagai seorang pendakwah. Selain itu, “EW” juga pernah menjabat sebagai sekretaris partai di Kabupaten Pasaman.
Diketahui pula, ia pernah maju mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif tingkat kabupaten. Bahkan hingga sekarang, yang bersangkutan merupakan salah seorang caleg DPRD Provinsi, berdasarkan baliho dan pamfletnya yang banyak beredar di Pasaman.
Dalam potongan 2 video memalukan yang berdurasi masing-masing 14 detik dan 1 menit 2 detik tersebut, wajah pemeran lelakinya terlihat bertelanjang dada.
Bak pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara dan dirasuki nafsu, pria di video tersebut terlihat tengah asyik melakukan vidio call, seraya menjulurkan lidahnya ke arah lawan mainnya di depan kamera.
Bahkan dalam video tersebut, “EW” terlihat mengarahkan kamera ke arah alatnya, untuk memperagakan ke perempuan yang menjadi lawan mainnya di video call tersebut.
Di video itu, terlihat seorang perempuan telanjang sedang asyik mengelus-elus bagian organ sensitifnya, seraya terus melakukan panggilan video dengan “EW”.
Setelah ditelusuri, pelaku pria pada video tak bermoral tersebut, ternyata benar berprofesi dosen. Kini, video yang memperagakan adegan tak pantas itu, telah menjadi buah bibir di lingkungan masyarakat.
Selain itu, “EW” ini juga dikenal sebagai dai di tengah masyarakat. Entah karena sering memberikan tausiah agama, beliau akrab disapa dengan panggilan ustads. Selain itu yang bersangkutan juga dikenal sebagai salah seorang pengurus yayasan sekolah berbasis agama di Lubuk Sikaping.
“Tidak sepantasnya seorang oknum dosen yang juga dikenal sebagai da’i melakukan perbuatan seperti itu. Seharusnya ia menjadi contoh dan panutan bagi masyarakatnya” ungkap Huzairin, salaku salah seorang ninik di Lubuk Sikaping.
Sementara itu, “EW” saat dikonfirmasi awak media, membenarkan vidio dirinya pada vidio tersebut. Akan tetapi ia membantah sebahagiannya lagi, dengan mengatakan itu bagian dari video editan.
Ia juga mengatakan bahwa itu vidio lama, yakni sejak tahun 2019. “Memang benar saya yang ada di video itu. Namun bahagian lainnya merupakan video editan, katanya.
EW juga mengatakan, perempuan yang ada di video tersebut ada di kota Bandung. “Awalnya, ia meminta pertemanan di fb. Kemudian kami berkomunikasi lewat massenger. Pada suatu hari, perempuan itu menghubungi saya lewat video call”, tutupnya.
Sementara itu, banyak kalangan yang meragukan keterangan “EW” perihal pengakuannya mengenai video tersebut hasil editan. Bahkan, salah seorang kenalan yang dikenal cukup mumpuni dibidang teknologi informasi dan rekayasa perangkat lunak.
Ketika dimintai tanggapannya perihal video tersebut berpendapat bahwa sesuai ilmu dan pengetahuan yang ia miliki, ia menilai video itu asli, bukan editan, terangya. (St.M)