Tanah Datar, Kurenah.com – Ketua DPRD Tanah Datar, Rony Mulyadi pimpin rapat paripurna mendengarkan nota penjelasan bupati atas Ranperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2022, Senin (26/6/2023).
Bupati menyampaikan laporan realisasi APBD terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Untuk pendapatan, ia menjelaskan, ditargetkan sebesar Rp1,187 triliun lebih dengan realisasi sebesar Rp1.173 triliun lebih atau 98,86% yang terdiri dari PAD, pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Pendapatan terdiri dari PAD yang ditargetkan Rp127,5 Miliar lebih dengan realisasi sebesar Rp144,5 miliar lebih atau 113,30%. Sedangkan pendapatan transfer ditargetkan Rp1,055 triliun lebih, realisasi Rp1.025 triliun lebih atau 97,14%.
Serta lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan Rp4,179 miliar lebih realisasinya sebesar Rp3,883 miliar lebih atau 92,94%,” sampai Eka Putra.
Kemudian, tambah Bupati Eka Putra, anggaran belanja yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga dan belanja transfer, dianggarkan sebesar Rp1,288 miliar, realisasinya sebesar Rp1,186 miliar atau 92,14%.
Untuk belanja operasi dianggarkan sebesar Rp1,002 triliun lebih, realisasinya Rp917,8 miliar lebih atau 91,56%. Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp122,9 miliar realisasinya sebesar Rp122,2 miliar lebih atau 91,34%.
Kemudian belanja tak terduga dianggarkan sebesar Rp10,2 miliar lebih realisasinya sebesar Rp3 miliar lebih atau 29,31 %, sedangkan Belanja Transfer dianggarkan Rp152,4 miliar lebih realisasinya sebesar Rp153,7 lebih.
Sementara itu untuk anggaran pembiayaan, Bupati Eka Putra menyampaikan ada tiga poin, yakni penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan dan pembiayaan netto.
Untuk Penerimaan Pembiayaan, berupa penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2021 sebesar Rp111,5 miliar lebih dengan realisasinya 100%.
Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan berupa penyertaan modal atau investasi sebesar Rp10,599 miliar dengan realisasinya Rp10,525 miliar lebih atau 99,31%.
Kemudian untuk Pembiayaan Netto yang merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan daerah dengan pengeluaran pembiayaan daerah dianggarkan Rp100,997 miliar lebih realisasinya Rp101,070 miliar lebiih atau 100,07%,” ungkapnya.
Dikatakan Eka lagi, pada TA 2022 terdapat defisit anggaran sebesar Rp13,3 miliar lebih, dimana jika diakumulasikan dengan pembiayaan netto, maka diperoleh sisa pembiayaan anggaran tahun 2022 sebesar Rp87,7 miliar lebih.
Ketua DPRD Ronny Mulyadi menyampaikan, nota penjelasan yang disampaikan bupati akan dilajutkan dengan rapat paripurna pandangan umum fraksi terhadap Ranperda tersebut yang kemudian akan dilanjutkan lagi dengan tanggapan atau jawaban bupati terhadap pandangan fraksi tersebut. (farid)