Banjir Bandang di Tanjung Sani, Dua Orang Terjepit Material Longsor dan Meninggal Dunia

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Tanjung Sani, Dua Orang Terjepit Reruntuhan Rumah dan Meninggal Dunia
Rumah warga di Tanjung Sani dihantam banjir bandang dan tanah longsor.

Agam, Kurenah.com — Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi sejak Jumat (14/7/2023) dini hari di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengakibatkan jatuhnya korban.

Dari data yang diperoleh, dua warga meninggal dunia akibat hantamam galodo di dekat SMP 4 Tanjung Sani, Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani.

Menurut informasi korban merupakan sepasang suami istri, hingga Jumat subuh kondisinya masih terjepit dalam rumahnya yang dihantam banjir.

Proses evakuasi korban masih terus diusahakan, karena akses jalan menuju lokasi kejadian tertutup longsor, bahkan upaya masyarakat setempat untuk membantu keluarga korban yang dilaporkan terjepit dalam rumahnya sangat sulit dilakukan karena membutuhkan penanganan khusus.

Sementara itu, untuk menjangkau lokasi kejadian saja masih sulit dilakukan, karena jalur jalan yang tertimbun tanah longsor, harus melalui jalur danau Maninjau, menggunakan perahu dari arah seberang, mengingat saat ini posisi Jorong Pantas yang terisolasi.

Baca Juga  Sengketa Tanah Eks Lapangan Terbang Gadut, Pemkab Agam dan TNI AU adakan Audiensi

Dari lapangan, Camat Tanjung Raya, Roza Syefridienti mengatakan, pihaknya mendapat laporan via telepon dari warga Jorong Pantas, Jumat pagi yang mengimformasikan ada dua korban yang diduga sudah meninggal dunia, akibat terjangan banjir bandang Jumat dini hari tadi.

Dua korban dilaporkan tidak bisa bergerak karena terjepit saat upaya evakuasi dilakukan bersama warga, anak-anak korban dilaporkan bisa diselamatkan oleh masyarakat setempat, namun dua warga yang hingga informasi diturunkan belum diketahui identitasnya itu, diduga terjebak dalam rumah dan terjepit, sehingga tidak bisa keluar.

Roza menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak BPBD Agam dan unsur gabungan penanganan bencana lainnya, Jumat pagi ini agar bisa masuk ke Jorong Pantas, menggunakan jalan kaki, karena akses jalan dari dua arah baik dari Muko-Muko maupun dari Sungai Batang tertutup longsor.

Baca Juga  Infrastruktur di Berbagai Jenjang Pendidikan di Kabupaten Agam Dibangun

“Kita mencoba terobos lokasi itu bersama tim gabungan, kita berupaya masuk menggunakan speed boat, khususnya bagi tim penanganan pasca bencana, agar korban bisa segera dievakuasi, “jelas camat Tanjung Raya itu.

Hingga Jumat pagi ini tercatat lebih dari 18 lokasi terdampak longsor akibat hujan lebat dan angin kencang semalam. (vn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *