Agam  

Mahasiswa KKN Unand Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Alami di Nagari Malalak Barat

Mahasiswa KKN Unand Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Alami di Nagari Malalak Barat
Mahasiswa KKN Unand perkenalkan pembuatan pupuk kompos dan pupuk cair pada KWT Jorong Bantiang Selatan, Nagari Malalak Barat, Agam, Sumatera Barat.

Malalak, Kurenah.com – Mahasiswa KKN PPM Universitas Andalas yang didampingi dosen pembimbing lapangan (DPL), Ulfanora memperkenalkan pembuatan pupuk kompos atau pupuk cair kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Jorong Bantiang Selatan, Nagari Malalak Barat, Kecamatan Malalak, Agam.

Kegiatan yang diketuai Akram Juswara, mahasiswa tahun ketiga jurusan Agroteknologi Universitas Andalas, Rabu (19/7/2023) sangat disambut hangat oleh masyarakat setempat terutama dari komunitas Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Alhamdulillah sangat senang sekali karena mendapat bantuan dari mahasiswa KKN Unand salah satunya dalam pembuatan pupuk kompos dan poc ini yang terbilang jarang kami menggunakanya” ujar Irna, ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) di Jorong Bantiang Selatan, Nagari Malalak Barat.

Mahasiswa KKN memilih konsep pembuatan pupuk kompos dan pupuk organik cair dengan melalui beberapa tahapan dan waktu.

Akram Juswara selaku ketua program kerja mengatakan tahap pembuatanya secara garis besar awalnya mencari bahan pembuatan pupuk di pasar dengan memungut buah-buahan dan sayur-sayuran yang telah busuk serta kotoran sapi yang bisa digunakan untuk pupuk.

Baca Juga  Marga Indra Prioritaskan Dana Pokirnya untuk Pembangunan Insfrastruktur

“Kita mencampurkan bahan-bahan tersebut dengan cairan M4 dan cairan gula merah, lalu didiamkan selama dua minggu untuk pupuk kompos dan satu bulan untuk pupuk voc atau cair,” ujarnya.

Sementara Irna mengungkapkan selama ini mereka memakai pupuk kimia, dengan dampak positifnya yaitu proses yang dihasilkan lebih cepat, namun dampak negatifnya dapat merusak tanah dikarenakan kandungan kimia di dalam pupuk.

Dengan kehadiran mahasiswa KKN yang menyosialisasikan pupuk kompos dan pupuk organik cair, harapanya masyarakat dapat perlahan-perlahan beralih ke pupuk kompos, dan pupuk organik cair, sehingga tanah tetap terjaga dari campuran-campuran bahan kimia.

Irna mengatakan pada 15 Agustus 2023 mendatang akan diadakan lomba pertanian oleh dinas provinsi yang akan melakukan penilaian terhadap ladang atau kebun yang dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) ini.

Baca Juga  Polda Sumbar Turunkan Personel Bantu Penanganan Erupsi Gunung Marapi

Irna dan ibu-ibu kelompok wanita tani lainya berharap mahasiswa KKN dapat mendukung selalu kegiatan ini dengan inovasi-inovasi mahasiswa KKN yang dapat disalurkan demi kebaikan lahan yang dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) di Jorong Bantiang Tangah, Nagari Malalak Barat, Agam. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *