Painan, Kurenah.com – Balai guru penggerak Provinsi Sumatera Barat, menggelar Dukungan Pendampingan Program Prioritas GTK dalam mendukung merdeka belajar, dengan Komisi X DPR-RI.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari yakni 17-18 Juli 2023 di Hotel Saga Murni Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan.
Sosialisasi ini diikuti oleh ratusan guru penggerak di Pesisir Selatan yang merupakan ujung tombak dari kurikulum merdeka belajar. Turut hadir, anggota Komisi X DPR RI Lisda Hendrajoni, serta Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat Sri Yulianti.
Lisda Hendrajoni sebagai pemateri menyampaikan kurikulum merdeka belajar harus dapat digalangkan sampai ke pelosok daerah Indonesia. Ia menilai kurikulum ini merupakan salah satu program untuk menggali potensi anak, sehingga dapat dimaksimalkan untuk ke depan.
“Salah satu keunggulan dari Kurikulum Merdeka Belajar yakni penggalian potensi bakat anak sehingga dapat dimaksimalkan. Dan ini tentunya dapat diterima dengan baik oleh para guru di sekolah. Terbukti saat ini di Sumatera Barat, sudah mencapai angka 80 %,” terang Lisda.
Anggota Fraksi Nasdem ini juga menegaskan, Komisi X DPR RI sangat mendukung penerapan kurikulum merdeka belajar agar dapat terlaksana di seluruh sekolah di Indonesia, oleh karenanya diharapkan kepada paraguru dapat peran untuk menyukseskan kurikulum merdeka belajar.
“Kami di Komisi X sangat atensi dengan kurikulum merdeka belajar. Oleh karenanya mari kita bersama-sama mendukung kurikulum merdeka belajar agar dapat terlaksana dengan sukses di seluruh Indonesia. Kami juga sangat berharap, tentunya peran guru demi masa depan anak bangsa,” ungkap politisi asal Sumatera Barat tersebut.
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat, Sri Yulianti menyebut antusias guru di Pesisir Selatan cukup tinggi dengan kehadiran hampir mencapai 100%.
“Alhamdulillah, antusias para guru pesisir selatan sangat tinggi dalam kegiatan ini. Dari seluruh undangan yang disampaikan, tingkat kehadiran mencapai hampir 100%. Semoga kegiatan pendampingan dapat bermanfaat bagi para guru di Pesisir Selatan,” ujarnya. (ind)