Panen Kelompok Tani, CSR Aqua Solok Berikan Dampak Ekonomi Warga Sekitar

Panen Kelompok Tani, CSR Aqua Solok Berikan Dampak Ekonomi Warga Sekitar
Petani membawa hasil panen kebunnya.

Solok, Kurenah.com – Aqua Solok salah satunya perusahaan yang bergerak dalam bidang air minum dalam kemasan, memberikan pendampingan terhadap warga di Kayu Jao, Lubuk Selasih hingga Kayu Aro.

Berbagai program pendampingan telah dilakukan mulai dari air bersih, pengelolaan sampah, budidaya perkebunan hingga maggot diberikan kepada kelompok tani di daerah tersebut. Hasilnya, masyarakat mendapatkan nilai ekonomi dari program tersebut.

“Pelatihan-pelatihan yang diberikan perusahaan AMDK di Solok ini sangat membantu para ibu rumah tangga di Jorong Kayu Jao ini,” kata Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Jorong Kayu Jao, Roziana, Sabtu 12 Agustus 2023.

Dijelaskan Roziana KWT Jorong Kayu Jao yang berjumlah 22 orang ini mendapatkan pelatihan pembudidayaan kebun stroberi. Mereka kini dapat mengembangkan wilayah perkebunan menjadi daerah agrowisata hingga memberikan dampak berganda bagi warga sekitar.

Baca Juga  Putusan Banding Keluar, Wali Nagari Sungai Jambur Sampaikan Permohonan Maaf

Awalnya kerja di tempat orang, sekarang sudah ngurus kebun stroberi sendiri dan bisa membantu keuangan keluarga, jelasnya.

Hal serupa juga juga dilakukan kepada Kelompok Tani Tabek Serumpun Bambu yang mendapatkan pelatihan pengembangbiakan maggot atau belatung, bank sampah hingga budidaya kopi.

Ketua kelompok, Yulianis menjelaskan program tersebut mendatangkan orang-orang yang sudah ahli di bidangnya. Warga diajari bagaimana cara pembibitan kopi yang baik hingga bagaimana cara perawatannya.

Sedangkan pemasaran hasil panen kopi dan maggot ini nantinya akan dibantu pihak perusahaan air minum kemasan melalui Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), dimana kami tinggal hubungi lagi pihak perusahaan melalui PKBI untuk membantu memasarkannya.

Kemudian Kelompok Tani Rumah Pangan Lestari yang mendapatkan pelatihan menanam beragam sayur organik atau tanpa menggunakan pestisida.

Baca Juga  Bupati Solok Teken MoU dengan Ombudsman RI dan Pengadilan Agama Koto Baru

Para petani di Rumah Pangan Lestari yang berjumlah 16 orang ini juga dilatih untuk belajar saling memotivasi untuk terus menerapkan pertanian ramah lingkungan.

“Alhamdulillah, hasil penjualan sayur mayur ini bisa menambah pemasukan kami,” ujarnya. (dd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *