Ketua Baznas Pesisir Selatan Dikudeta, Ini Penyebabnya, Bupati Harus Bertindak

Kisruh di Internal Baznas Pesisir Selatan, Ketua Dikudeta, Bupati Harus Bertindak
Kantor Baznas Pesisir Selatan.

Painan, Kurenah.com – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Pesisir Selatan, Abrar Munandar mengakui terjadi kekisruhan di dalam internal pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pessel periode 2021/2026.

“Ia benar sedang tidak kondusif, saya sudah berupaya menjalankan fungsi pembinaan, namun kembali terjadi kisruh,” ucapnya.

Abrar mengakui selama kepengurusan Baznas periode saat ini telah terjadi dua kali kisruh internal, sebelumnya berhasil diselesaikan lewat proses mediasi.

Namun, kali ini sulit diselesaikan, sebab empat orang pimpinan Baznas dinilai telah melakukan proses akuisisi pimpinan baznas dengan melakukan rapat pleno, dan menggulingkan kepemimpinan Yose Leonando sebagai ketua Baznas.

“Itu suatu tindakan yangilegal menurut saya, karena menciptakan konflik sendiri. Itu tidak baik dan saya telah berkomunikasi dengan bupati terkait dengan hal itu, ” ulasnya.

Pihaknya bakal memintai pejabat lainnya yang memiliki kemitraan dengan Baznas untuk menyelesaikan konflik internal tersebut.

“Kalau tidak bisa diselesaikan, supaya lebih fair, alangkah baiknya dilebur kembali, dan kemudian dilakukan proses seleksi ulang, itu lebih fair sekali, “tambahnya.

Diceritakan, persoalan kudeta kepemimpinan Baznas tersebut muncul dari pimpinan Baznas lainnya buntut dari tidak disetujuinya kesepakatan terhadap calon penerima bantuan modal usaha oleh Baznas terhadap para mustahik.

“Dari draft yang saya terima memang tidak mencerminkan azas pemerataan, dan cenderung menyalahi Perbaznas Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kode Etik Amil Zakat, termaktub pada bagian ke-empat keadilan pasal 10,” tuturnya.

Baca Juga  Polres Pessel Ungkap Kasus Kekerasan Seksual, Ini Apresiasi Anggota DPR Lisda Hendrajoni

Dalam pasal 1 ayat 1 point a, bertindak netral dan tidak memihak terhadap asal, usul, ras, suku, bangsa, kelompok, atau aliran partai politik tertentu, serta media massa tertentu, dalam menjalankan pengelaolaan zakat.

“Kalau kita lihat dari draft penerima bantuan modal usaha yang tidak disetujui oleh Yose Leonando itu wajar, karena calon penerima bantuan berasal dari hampir dari masing-masing nagari atau kecamatan tempat tinggalnya, tentulah tidak mencerminkan azas keadilan, maka dengan itu tidak disetujuinya, “tegasnya.

Justru dengan tidak disepakatinya rapat pleno penentuan calon penerima bantuan modal usaha itu, pimpinan baznas lainnya menggelar pleno penggantian ketua baznas.

“Makanya kita nilai tidak baik, dan sejatinya mesti diselesaikan dengan cepat, kapan perlu dilakukan dulu audit terhadap keuangan baznas itu baru dilebur, “tutupnya.

Sementara itu, Rakyatterkini.com konfirmasikan kepada Ketua Baznas Yose Leonando, Senin (11/9/2023) sore membenarkan Baznas tengah tidak baik-baik saja, dikarenakan adanya salah seorang yang menjadi pemicu di tubuh baznas.

Itu yang menjadi salah satu pemicu terjadinya kekisruhan di dalam baznas, dikarenakan keinginan dan ambisi untuk kegiatan bantuan modal usaha diberikan kepada kolega dan keluarga dekat.

“Tentulah jelas saya tidak menyetujuinya, karena baznas ini adalah milik umat, bukan milik kelompok, keluarga atau pun kolega, justru itu saya dikudeta, “ucapnya.

Menurutnya, karena kisruh di internal Baznas telah terjadi dua kali dan pemicu atau penyebabnya selalu dari wakil ketua IV.

Baca Juga  Babako Menggunakan Langgam Sutera, Ini yang Dilakukan Gabungan Siswa SMK di Pessel

“Walaupun sudah saya komplain sebelum rapat pleno, pimpinan sudah mensiasati agar pleno mengacu kepada draft penerima bantuan yang disampaikan, kalau masih mengacu ke sana (draft-red) maka tidak mencerminkan keadilan dan pemerataan.

Usulan bantuan modal usaha yang diajukan 4 wakil pimpinan baznas ko nan ambo tolak, demi menjaga rasa keadilan dan pemerataan. Tapi iko nan dianggap ambo salah, karena menurut mereka ini sudah hasil pleno, tapi menurut ambo pleno yang berdampak buruk terhadap kebijakan orang banyak, pantas ambo tolak. Tapi ambo diplenokan dan diganti jadi wakil ketua,” ujar Yose.

Oleh sebab itu, ia meminta pengambil kebijakan (bupati-Red) untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pengurus baznas.

“Saya setuju dan sepakat sekali jika dibubarkan, dan dibentuk pansel dan diseleksi ulang kembali, “ujar Yose Leonando. (ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *