KURENAH.COM – Drone militer atau pesawat tanpa awak kembali mengincar ibu kota Rusia, Moskow, pada Selasa (1/8/2023).
Sergey Sobyanin, Walikota Moskow, mengungkapkan salah satu drone berhasil mengenai gedung pencakar langit di pusat bisnis kota.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, drone tersebut jatuh setelah kehilangan kendali akibat serangan perang elektronik.
Sasaran dari serangan drone ini adalah kuartal IQ, yang mencakup berbagai kantor pemerintah seperti kementerian pembangunan ekonomi, kementerian digital, dan kementerian industri dan perdagangan. Beruntung, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Serangan ini menjadi insiden drone yang terjadi sejak bulan Mei, yang diduga berasal dari pihak Ukraina dan ditargetkan ke ibu kota Rusia.
Seperti dikutip dari CNNIndonesia, sebelumnya (30/7/2023), satu dari tiga drone juga mengalami kecelakaan dan menabrak beberapa gedung akibat gangguan perang elektronik.
Pertanyaan muncul mengapa Moskow tampak rentan terhadap serangan drone dari Ukraina?
Intelijen Amerika Serikat pernah mengungkapkan Ukraina telah membentuk agen-agen sabotase dari jaringan warga Rusia yang mendukung Ukraina.
Kelompok sabotase ini diduga bertanggung jawab atas serangan drone di wilayah Rusia, termasuk di sekitar kompleks Kremlin.
Pejabat intelijen AS percaya Ukraina telah berhasil menyusupkan sel-sel sabotase di Rusia, terdiri dari individu-individu simpatisan dan milisi yang mendukung Ukraina.
Ukraina diduga memberikan dukungan berupa drone buatan dalam negeri kepada kelompok warga Rusia yang berpihak pada Kyiv. Namun, sumber dari CNN mengindikasikan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan penggunaan drone buatan Amerika Serikat dalam serangan di wilayah Rusia.
Drone-drones ini diduga diperoleh melalui jalur penyelundupan ke Rusia dalam bentuk komponen-komponen. Kemudian, komponen-komponen ini dirakit menjadi drone utuh di dalam wilayah Rusia. (*)